Keagamaan
Mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Akhlak memiliki dua pendekatan yang di gunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (bahasa), dan pendekatan terminologik (istilah). Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa,yukhliqu, ikhlaqan,sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi mazid af’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sayijah (perangai), ath-thabiah (kelakuan,tabiat, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama). Artinya adalah agar kita bisa mendidik anak-anak menjadi lebih baik dalam bersikap.
Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Mengadopsi dan memanfaatkan perkembangan keilmuan dan teknologi untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sepanjang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan seni budaya Indonesia.
Pembelajaran Melalui Bermain Dan Ber Explorasi
Kurikulum disusun untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya dalam proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakterdi bawah bimbingan pendidik. Proses penerapan Kurikulum bersifat aktif dimana anak terlibat langsung dalam kegiatan bermain yang menyenangkan, menggunakan ide-ide baru yang diperoleh dari pengalaman untuk belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sederhana.
Memperhatikan Sosial Budaya
memasukkan karakteristik, potensi, kondisi dan daya dukung yang dimiliki oleh satuan tersebut termasuk dengan memasukkan budaya lokal sebagai bagian dari kearifan lokal dalam proses pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman baru untuk membentuk konsep baru tentang lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai obyek dalam kurikulum tetapi sebagai sumber pembelajaran bagi anak usia dini.
Tentang TA Al Hayatul Islamiyah
RA/BATA AL Hayatul Islamiyah berdiri pada tanggal 05 Juli 1968 atas prakarsa pemilik tanah yaitu KH.ABD Aziz, berupa tanah dan Bangunan, dengan luas hanya 100 M Tanah ini diamanatkan untuk dijadikan Lembaga Pendidikan Islam Taman Kanak Kanak dengan nama TARBIYATUL ATHFAL AL HAYATUL ISLAMIYAH yang bernaung dibawa Departemen Agama, dan selanjutnya disingkat, dengan kepala TA Al Hayatul Islamiyah yang pertama Dra HJ Anik Zulaicha yang saat ini menjadi Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Al Hayatul Islamiyah.
TA Al Hayatul Islamiyah dinaungi sebuah Yayasan yang bernama Yayasan Pengembangan Pendidikan Al Hayataul Islamiyah (YPPAI), dimana lembaga ini awal hanya mempunyai 2 rombongan belajar dengan mempunyai 50 anak didik, 2 guru, 1 kepala sekolah dan 1 karyawan, dengan minimnya fasilitas dan kegiatan. Dengan lokasi sekolah di Pinggiran Kota Malang Tepatnya di kelurahan dan kecamatan kedung kandang. Pada tahun pertama TA Al Hayatul Islamiyah bukanlah sekolah besar,fasilitas yang dipunyai hanya 1 kantor bergabung dengan Lembaga lain yang ada di bawah naungan yayasan, 2 ruang kelas dan satu kamar mandi siswa. Permainan indoor yang hanya 4 buah terdiri dari : 2 ayunan, 1 tangga majemuk, dan 1 buah seluncuran.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan situasi dan kondisi TA Al Hayatul Islamiyah sedikit demi sedikit mulai memperbaiki dan menambah fasilitas untuk menunjang dan meningkatkan Kualitas Kegiatan belajar mengajar di TA AL Hayatul Islamiyah
Bersama Ibu Kepala TA AL Hayatul Islamiyah dan Seluruh Guru, Pengurus, Komite AL Hayatul Islamiyah dan Wali murid, bekerjasama dengan menyatukan tekad dalam mencapai tujuan yang mulia, Mendidik anak anak Bangsa yang sholeh sholihah.